Pengertian KESUSASTRAAN
Ada bermacam-macam definisi tentang kesusastraan. Namun demikian, diskusi
tentang hakikat sastra sampai sekarang masih hangat. Hal itu karena banyak
definisi yang tidak memuaskan. Definisi-definisi yang pernah ada kurang
memuaskan karena :
a. Pada
dasarnya sastra bukanlah ilmu, sastra adalah cabang seni. Seni sangat
ditentukan oleh faktor manusia dan penafsiran, khususnya masalah perasaan,
semangat, kepercayaan. Dengan demikian, sulit sekali dibuat batasan atau
definisi sastra di mana definisi tersebut dihasilkan dari metode ilmiah.
b. Orang
ingin mendefinisikan terlalu banyak sekaligus. Seperti diketahui, karya sastra
selalu melekat dengan situasi dan waktu penciptaannya. Karya sastra tahun
1920-an tentu berbeda dengan karya sastra tahun 1966. Kadang-kadang definisi kesusastraan ingin mencakup
seluruhnya, sehingga mungkin tepat untuk satu kurun waktu tertentu tetapi
ternyata kurang tepat untuk yang lain.
c. Orang
ingin mencari definisi ontologis tentang sastra (ingin mengungkap hakikat
sastra). Karya sastra pada dasarnya merupakan hasil kreativitas manusia.
Kreativitas merupakan sesuatu yang sangat unik dan individual. Oleh sebab itu
sangat tidak memungkinkan jika orang mau mengungkap hakikat sastra.
d. Orientasinya
terlalu kebarat-baratan. Ketika orang mencoba mendefinisikan kesusastraan, orang cenderung mengambil
referensi dari karya-karya barat. Padahal belum tentu telaah yang dilakukan
untuk karya sastra Barat sesuai untuk diterapkan pada karya sastra Indonesia.
e. Biasanya
terjadi percampuran antara mendefinisikan sastra dan menilai bermutu tidaknya
suatu karya sastra. Definisi mensyaratkan sesuatu rumusan yang universal,
berlaku umum, sementara penilaian hanya berlaku untuk karya-karya tertentu yang
diketahui oleh pembuat definisi.
Beberapa
definisi yang pernah diungkapkan orang :
a. Sastra
adalah seni berbahasa.
b. Sastra
adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
c. Sastra
adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam bahasa.
d. Sastra
adalah inspirasi kehidupan yanag dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
e. Sastra
adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran
moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
f. Sastra
adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
ide, semangat, keyakainan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
g. Sesuatu
disebut teks sastra jika (1) teks tersebut tidak melulu disusun untuk tujuan
komunikatif praktis atau sementara waktu, (2) teks tersebut mengandung unsur
fiksionalitas, (3) teks tersebut menyebabkan pembaca mengambil jarak, (4)
bahannya diolah secara istimewa, dan (5) mempunyai keterbukaan penafsiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar