Penderitaan berasal
dari kata derita yang artinya menahan atau menanggung.derita itu artinya
menangung atau merasakan sesuatu atau keadaan yang tidak
menyenangkan.penderitaan itu bisa brupa lahir maupun batin.keduanya termasuk
penderitaan yang keluh kesah seperti kepanasan,kelaparan,kehausan.dan lain –
lain
kemudian shakespheare banyak menghasikan karya tentang penderitaan,antara lain dalam karyanya banyak mengungkapkan penderitaan batin yang di alami para pelakunya.dalam cerita romeo and julliet,shakespheare ingin mengkomunikasikan penderitaan batin dan remaja yang sedang di landa cinta .betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton(film) menyaksikan ke tragisan kedua pasangan itu yang akhirnya berakhir dengan kematian.dini ita bisa merasakan penderitaan – penderitaan yang terjadi pada kedua pasangan itu yang sedang bercinta akan tetapi penderitaan datang tak mengenal waktu.
pada waktu jaman nabi muhammad saw,beliau merasa betapa pedihnya penderitaan yan terjadi,namun penderitaan itu harus isa di hadapi oleh beliau.kita harus mengikuti beliau karena tak selamanya penderitaan itu kekal,dan setiap ada penderitaan pasti ada jalan untuk melepaskan penderitaan itu.dan pada waktu kcil beliau merasakan pendeitaan yang tak ada habisnya,beliau di tinggal meninggal oleh ayah dan ibunya kemudian beliau di asuh oleh pamannya.setelah itu pamannya juga meninggal dunia.jadi penderitaan itu adalah sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi.
namun ada juga penderitaan yang di sebabkan karena akibat dari perbuatan orang itu sendiri,karena orang tersebut tidak menggunakan persepsinya.namun tah hanya persepsi tetapi melainkan orang tersebut tidak bisa menentuan progres ke depannya tetapi melainkan orang tersebut menderita karena adanya regresi(kemunduran).misalnya : orang tersebut bisa menderita miskin,kemiskinan nya itu di sebabkan karena tidak mau berusaha dan hanya bisanya berangan – angan.
kemudian shakespheare banyak menghasikan karya tentang penderitaan,antara lain dalam karyanya banyak mengungkapkan penderitaan batin yang di alami para pelakunya.dalam cerita romeo and julliet,shakespheare ingin mengkomunikasikan penderitaan batin dan remaja yang sedang di landa cinta .betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton(film) menyaksikan ke tragisan kedua pasangan itu yang akhirnya berakhir dengan kematian.dini ita bisa merasakan penderitaan – penderitaan yang terjadi pada kedua pasangan itu yang sedang bercinta akan tetapi penderitaan datang tak mengenal waktu.
pada waktu jaman nabi muhammad saw,beliau merasa betapa pedihnya penderitaan yan terjadi,namun penderitaan itu harus isa di hadapi oleh beliau.kita harus mengikuti beliau karena tak selamanya penderitaan itu kekal,dan setiap ada penderitaan pasti ada jalan untuk melepaskan penderitaan itu.dan pada waktu kcil beliau merasakan pendeitaan yang tak ada habisnya,beliau di tinggal meninggal oleh ayah dan ibunya kemudian beliau di asuh oleh pamannya.setelah itu pamannya juga meninggal dunia.jadi penderitaan itu adalah sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi.
namun ada juga penderitaan yang di sebabkan karena akibat dari perbuatan orang itu sendiri,karena orang tersebut tidak menggunakan persepsinya.namun tah hanya persepsi tetapi melainkan orang tersebut tidak bisa menentuan progres ke depannya tetapi melainkan orang tersebut menderita karena adanya regresi(kemunduran).misalnya : orang tersebut bisa menderita miskin,kemiskinan nya itu di sebabkan karena tidak mau berusaha dan hanya bisanya berangan – angan.
ada berbagai macam
penderitaan,yaitu :
1.
Siksaan
Apabila berbicara
tentang siksaan, terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan
mendirikan bulu kuduk kita. Di dalam benak kita, terbayang seseorang yang
tinggi besar, kokoh kuat dan dengan muka yang seram sedang memegang cemeti yang
siap mencambukkan tubuh orang yang akan disiksa; atau ia memegang tang dan siap
mencopot kuku-kuku orang yang disiksa. Mungkin juga si penyiksa sedang merokok
dan bermaksud untuk menyulut sekujur tubuh orang yang sedang disiksa. Semua itu
dengan maksud agar orang yang disiksa itu memenuhi permintaan penyiksa atau
sebagai perbuatan balas dendam. Siksaan semacam itu banyak terjadi dan banyak
dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama
dengan judul huruf besar, dan disertai gambar si korban. Siksaan manusia juga
menimbulkan kreativitas bagi orang yang pernah mengalami siksaan atau orang
lain yang berjiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu
terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun novel
yang megisahkan siksaan. Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan, kita
akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga
diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasai
nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan, dan sebagainya. Kita
dapat menilai diri kita sendiri, di mana kita berdiri, di mana kita berpihak,
dan sejauh mana ketakwaan kita.
2.
Rasa Sakit
Rasa sakit adalah
rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat
menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau
rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan
dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa
sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak
dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa
sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena
penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami
penderitaan.
3.
Neraka
Berbicara tentang
neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita,
siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa
antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak
dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian
sebab-akibat.
Manusia masuk
neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka
tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang
kesalahan.
Bagi media masa dan
seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan
kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia
modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang
terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk
membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara
seniman yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni
Mensejahterakan
manusia dan sebagian lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor
nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom
di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas
beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab lain
yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana
perang dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di
perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda
di Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak yang bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang
tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul Arie Hanggara.
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :
·
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia Penderitaan yang menimpa
manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.
Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk
dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia
lain menderita misalnya:
1.
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah
pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh
Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan sekaligus
merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
2.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri
sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi hukuman oleh
pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan
sekaligus merasakan penderitaan.
3.
Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra
dalam puisinya “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta” perbuatan buruk yang
merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas
nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki
nasib buruk itu dengan mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat
dan pelacur ibu kota itu. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga
menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini.
·
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia.
Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :
1.
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai
di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone
Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo,
Mesir.
2.
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini.
Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan
memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan,
sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi.
Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran,
tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup yang lemah seperti kesetiaan
dan kesabaran sang istri yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Pengaruh penderitaan
Kita sudah tahu
bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini
dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal
murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasib sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
Sikap positif
biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti
ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya Apabila sikap negatif
dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat
berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
Setiap manusia
pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah
bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada
manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah
mahluk berbudaya, dengan budayanya itu is berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, is hams berusaha
mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha
merubahnya.
Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa
kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami
kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari
orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan
teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar
orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Tahapan-tahapan
gangguan jiwa adalah :
1. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik
jasmani maupun
rohaninya.
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga
cara bertahan
dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya.
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan
mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
1. Kepribadian yang
lemah
2. Terjadinya
konflik sosial budaya
3. Cara pematangan
batin,
Bentuk frustrasi
antara lain :
1. Agresi
2. Regresi
3. fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme
Penderita kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota-kota besar
2. Anak-anak muda
usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak
berguna
5. Orang yang
terlalu mengejar materi
Siksaan yang
sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami
oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapatmenentukan pilihan mana yang
akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi
atau tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari
kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia
merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya,
masalah kebimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan.
Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan,
sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami
oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan
keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang
tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka
tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami
seseorang.
Seperti halnya
kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus
merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka
untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat
diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka
adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh
sahabatnya itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi
waktunya dengan suatu kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga
rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa
takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai
phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan
seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada
sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu.
Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang
walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya
psikis.
Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia
dan Agoraphobia.
b. Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa
takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c. Gamang
merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu
disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya
seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang
mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
d. Kegelapan
merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempatyang
gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul
sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki
agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
e. Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng
yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan
kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan
menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan
merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk
bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi
kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan
kalau sampai terulang lagi.
Phobia adalah
Simbol dari ‘Sesuatu’
Dunia Psikologi ingin sedikit membahas mengenai pengertian phobia. Phobia merupakan suatu mekanisme pelarian diri dari konflik-konflik bathiniah dari jiwa seseorang. Mungkin ada sekitar 80 atau bahkan 100 macam phobia yang dikenal orang sekarang. Phobia- phobia itu menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Biasanya phobia-phobia tersebut berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang terpendam, yang ditekan dalam-dalam dan dilupakan.
Phobia-phobia itu dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses). Ketakutan itu menimbulkan sesuatu hal yang tak menyenangkan dan telah ditekan dalam lubuk jiwa kita. Dengan kata lain phobia itu punya fungsi tertentu, yakni menyembunyikan atau mengalihkan suatu rasa takut yang seluruhnya berbeda yaitu rasa takut yang pernah sangat menyakitkan kesadaran kita. Jadi phobia merupakan suatu pelarian diri dari sejumlah konflik psikis dari dalam diri kita. Rasa takut akan guruh dan halilintar mungkin dapat menunjukkan adanya ketakutan pada suara ayah yang galak dan suka marah-marah.
Ketakutan-ketakutan atau distorsi emosional itu dapat ditelusuri kembali kedalam pengalaman-pengalaman semasa kecil kita yang telah terpendam. Pengalaman-pengalaman yang ditekan ini menimbulkan kecemasan kronis dan tekanan batin yang hebat. Kecemasan tersebut disalurkan melalui saluran-saluran fisik dan pada waktunya nanti akan semakin memperburuk phobia- nya. Jika sudah terjadi seperti itu maka ‘lingkaran setan’ terus muncul tanpa berkesudahan.Yang akhirnya akan membuat anda terus menerus ‘sakit’.
Rasa takut merupakan reaksi manusiawi yang secara biologis merupakan mekanisme perlindungan bagi seseorang pada saat menghadapi bahaya. Ketakutan adalah emosi yang muncul pada saat orang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidup atau salah satu bidang kehidupan tertentu. Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, peringatan agar berhenti, melihat atau mendengarkan.
Setiap manusia dihadapkan pada peringatan serta ancaman yang sangat menuntut perhatian. Rasa takut betul-betul memperlambat dan mengendalikan sejumlah besar emosi psikosomatis. Salah satu tujuan dari pengendalian adalah untuk membantu seseorang untuk menghindarkan diri dari bahaya dan mengatasinya. Bila seseorang diliputi rasa takut, kebahagiaan maupun sukses kita terancam, orang itu sering mengalami rasa nyeri pada perut, telapak tangan berkeringat, jantung berdenyut kencang, malas bergerak, gagap bicara dan lain sebagainya.
Berhadapan dengan situasi yang menakutkan, reaksi orang berbeda-beda, ada orang yang tidak takut pada si anjing itu sendiri, tetapi mereka takut mendengar gonggongannya. Tapi ada orang lain yang tidak terganggu gonggong anjing. Ada orang lain yang sungguh-sungguh takut terhadap
halilintar, sedang orang lain tidak. Adalah normal pada saat menghadapi bahaya tertentu orang merasa takut dan tingkat ketakutan itu biasanya sebanding dengan besar-kecilnya bahaya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa penyebab obyektif dari rasa takut itu justru dilupakan seseorang,
sehingga reaksinya terasa lebih berat, lebih cepat dan lalu menimbulkan kepanikan. Rasa takut yang sedemikian hebat ini sangat tidak sebanding dengan penyebabnya. Inilah reaksi neurotik murni. Ketakutan inilah yang kita sebut dengan “Phobia”. Hanya dengan melihat kucing hitam, seseorang lalu khawatir akan mati. Orang lain sudah hampir pingsan hanya karena ada ular mendekatinya. Ketakutan neurotik menunjukkan adanya reaksi-emosional yang tak sebanding dengan rangsangan. Dengan kata lain penyebab obyektif dari reaksi emosional dan ketakutaannya sama sekali.
Dunia Psikologi ingin sedikit membahas mengenai pengertian phobia. Phobia merupakan suatu mekanisme pelarian diri dari konflik-konflik bathiniah dari jiwa seseorang. Mungkin ada sekitar 80 atau bahkan 100 macam phobia yang dikenal orang sekarang. Phobia- phobia itu menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Biasanya phobia-phobia tersebut berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang terpendam, yang ditekan dalam-dalam dan dilupakan.
Phobia-phobia itu dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses). Ketakutan itu menimbulkan sesuatu hal yang tak menyenangkan dan telah ditekan dalam lubuk jiwa kita. Dengan kata lain phobia itu punya fungsi tertentu, yakni menyembunyikan atau mengalihkan suatu rasa takut yang seluruhnya berbeda yaitu rasa takut yang pernah sangat menyakitkan kesadaran kita. Jadi phobia merupakan suatu pelarian diri dari sejumlah konflik psikis dari dalam diri kita. Rasa takut akan guruh dan halilintar mungkin dapat menunjukkan adanya ketakutan pada suara ayah yang galak dan suka marah-marah.
Ketakutan-ketakutan atau distorsi emosional itu dapat ditelusuri kembali kedalam pengalaman-pengalaman semasa kecil kita yang telah terpendam. Pengalaman-pengalaman yang ditekan ini menimbulkan kecemasan kronis dan tekanan batin yang hebat. Kecemasan tersebut disalurkan melalui saluran-saluran fisik dan pada waktunya nanti akan semakin memperburuk phobia- nya. Jika sudah terjadi seperti itu maka ‘lingkaran setan’ terus muncul tanpa berkesudahan.Yang akhirnya akan membuat anda terus menerus ‘sakit’.
Rasa takut merupakan reaksi manusiawi yang secara biologis merupakan mekanisme perlindungan bagi seseorang pada saat menghadapi bahaya. Ketakutan adalah emosi yang muncul pada saat orang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidup atau salah satu bidang kehidupan tertentu. Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, peringatan agar berhenti, melihat atau mendengarkan.
Setiap manusia dihadapkan pada peringatan serta ancaman yang sangat menuntut perhatian. Rasa takut betul-betul memperlambat dan mengendalikan sejumlah besar emosi psikosomatis. Salah satu tujuan dari pengendalian adalah untuk membantu seseorang untuk menghindarkan diri dari bahaya dan mengatasinya. Bila seseorang diliputi rasa takut, kebahagiaan maupun sukses kita terancam, orang itu sering mengalami rasa nyeri pada perut, telapak tangan berkeringat, jantung berdenyut kencang, malas bergerak, gagap bicara dan lain sebagainya.
Berhadapan dengan situasi yang menakutkan, reaksi orang berbeda-beda, ada orang yang tidak takut pada si anjing itu sendiri, tetapi mereka takut mendengar gonggongannya. Tapi ada orang lain yang tidak terganggu gonggong anjing. Ada orang lain yang sungguh-sungguh takut terhadap
halilintar, sedang orang lain tidak. Adalah normal pada saat menghadapi bahaya tertentu orang merasa takut dan tingkat ketakutan itu biasanya sebanding dengan besar-kecilnya bahaya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa penyebab obyektif dari rasa takut itu justru dilupakan seseorang,
sehingga reaksinya terasa lebih berat, lebih cepat dan lalu menimbulkan kepanikan. Rasa takut yang sedemikian hebat ini sangat tidak sebanding dengan penyebabnya. Inilah reaksi neurotik murni. Ketakutan inilah yang kita sebut dengan “Phobia”. Hanya dengan melihat kucing hitam, seseorang lalu khawatir akan mati. Orang lain sudah hampir pingsan hanya karena ada ular mendekatinya. Ketakutan neurotik menunjukkan adanya reaksi-emosional yang tak sebanding dengan rangsangan. Dengan kata lain penyebab obyektif dari reaksi emosional dan ketakutaannya sama sekali.
7 Jenis Fobia:
Ketakutan
melindungi Anda dari bahaya sebab Anda akan cenderung menghindarinya. Tapi,
fobia (penyakit ketakutan) hampir tidak ada kaitannya dengan bahaya.
Dengan fobia, Anda
tahu bahwa kecemasan dan ketakutan Anda tidak beralasan, tapi Anda tidak bisa
menahan perasaan tersebut. Rasa takut bisa begitu kuat sehingga melumpuhkan
Anda. Apa saja yang bisa membuat orang takut? Berikut uraiannya untuk Anda.
Jenis fobia
Para pakar membagi fobia ke dalam 3 kelompok utama yaitu agorafobia (rasa cemas berlebih saat berada di tempat umum), fobia sosial (ketakutan terhadap situasi sosial) dan fobia khusus (ketakutan tidak rasional terhadap objek atau situasi tertentu).
Jenis fobia
Para pakar membagi fobia ke dalam 3 kelompok utama yaitu agorafobia (rasa cemas berlebih saat berada di tempat umum), fobia sosial (ketakutan terhadap situasi sosial) dan fobia khusus (ketakutan tidak rasional terhadap objek atau situasi tertentu).
1. Agorafobia:
takut tempat-tempat umum
Seseorang dengan agorafobia ketakutan terjebak di tempat umum atau tempat-tempat dengan antrian panjang, seperti di bank. Jenis fobia ini paling banyak (hampir 2 kali lipat lebih banyak) dialami perempuan dibandingkan laki-laki. Jika tidak ditangani, akan membuat penderita terkurung di rumah. Dengan pengobatan, 9 dari 10 pasien terbukti mengalami perbaikan.
2. Fobia sosial
Seseorang dengan fobia sosial tidak hanya pemalu. Penderita merasakan kecemasan dan ketakutan berlebih mengenai penampilan mereka di depan umum. Apakah tindakan mereka sesuai dengan orang lain? Apakah orang lain akan tahu bahwa mereka sedang cemas? Apakah mereka akan punya kata-kata saat waktu berbicara tiba?
Karena fobia sosial ini bisa memicu penderita menghindari kontak sosial, maka akan sangat berpengaruh terhadap hubungan dan kehidupan profesional mereka.
3. Claustrofobia: takut ruang tertutup
Seseorang dengan claustrofobia tidak bisa naik lift atau berjalan melewati lorong tanpa rasa takut. Karena takut terjebak, penderita fobia jenis ini akan menghindari ruang sempit dan memilihkebiasaan yang menurut mereka aman, seperti membuka jendela atau duduk di dekat pintu ke luar. Cara ini membuat mereka bisa menoleransi situasi, tapi tidak akan meredakan ketakutan.
4. Zoofobia: takut hewan
Ketakutan terhadap hewan merupakan jenis fobia yang paling umum. Fobia jenis ini melingkupi jenis fobia yang lebih spesifik, seperti arachnofobia (takut terhadap laba-laba); ophidiofobia (takut terhadap ular); ornithofobia (takut terhadap burung). Jenis fobia ini seringkali terbentuk di masa anak-anak dan akan hilang seiring dengan pertambahan usia. Tapi bisa juga bertahan hingga usia dewasa.
5. Brontofobia: takut petir
Meskipun orang dengan brontofobia sadar bahwa petir tidak akan menyakiti mereka, mereka tetap akan menolak ke luar saat badai. Kemungkinan mereka akan bersembunyi di dalam ruangan sambil meringkuk di belakang sofa atau menunggu badai reda di lemari.
6. Acrofobia: Takut ketinggian
Jenis ini ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap ketinggian. Orang dengan fobia ini bisa diserang rasa cemas berlebih saat naik tangga. Kadang-kadang rasa takut begitu kuat sehingga penderita tidak bisa bergerak. Jenis fobia ini bisa membahayakan karena serangan panik akan membuat penderita turun dari tempat tinggi dengan tidak hati-hati
7. Aerofobia: takut terbang
Seseorang dengan aerofobia takut terbang. Jenis fobia ini biasanya terbentuk setelah seseorang memiliki pengalaman buruk dalam pesawat, seperti mengalami goncangan atau melihat penumpang lain mengalami serangan panik. Rasa takut akan tetap tinggal bahkan setelah insiden tersebut dilupakan. Rasa takut terepndam tersebut bisa timbul hanya dengan menonton kecelakan pesawat di TV.
Seseorang dengan agorafobia ketakutan terjebak di tempat umum atau tempat-tempat dengan antrian panjang, seperti di bank. Jenis fobia ini paling banyak (hampir 2 kali lipat lebih banyak) dialami perempuan dibandingkan laki-laki. Jika tidak ditangani, akan membuat penderita terkurung di rumah. Dengan pengobatan, 9 dari 10 pasien terbukti mengalami perbaikan.
2. Fobia sosial
Seseorang dengan fobia sosial tidak hanya pemalu. Penderita merasakan kecemasan dan ketakutan berlebih mengenai penampilan mereka di depan umum. Apakah tindakan mereka sesuai dengan orang lain? Apakah orang lain akan tahu bahwa mereka sedang cemas? Apakah mereka akan punya kata-kata saat waktu berbicara tiba?
Karena fobia sosial ini bisa memicu penderita menghindari kontak sosial, maka akan sangat berpengaruh terhadap hubungan dan kehidupan profesional mereka.
3. Claustrofobia: takut ruang tertutup
Seseorang dengan claustrofobia tidak bisa naik lift atau berjalan melewati lorong tanpa rasa takut. Karena takut terjebak, penderita fobia jenis ini akan menghindari ruang sempit dan memilihkebiasaan yang menurut mereka aman, seperti membuka jendela atau duduk di dekat pintu ke luar. Cara ini membuat mereka bisa menoleransi situasi, tapi tidak akan meredakan ketakutan.
4. Zoofobia: takut hewan
Ketakutan terhadap hewan merupakan jenis fobia yang paling umum. Fobia jenis ini melingkupi jenis fobia yang lebih spesifik, seperti arachnofobia (takut terhadap laba-laba); ophidiofobia (takut terhadap ular); ornithofobia (takut terhadap burung). Jenis fobia ini seringkali terbentuk di masa anak-anak dan akan hilang seiring dengan pertambahan usia. Tapi bisa juga bertahan hingga usia dewasa.
5. Brontofobia: takut petir
Meskipun orang dengan brontofobia sadar bahwa petir tidak akan menyakiti mereka, mereka tetap akan menolak ke luar saat badai. Kemungkinan mereka akan bersembunyi di dalam ruangan sambil meringkuk di belakang sofa atau menunggu badai reda di lemari.
6. Acrofobia: Takut ketinggian
Jenis ini ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap ketinggian. Orang dengan fobia ini bisa diserang rasa cemas berlebih saat naik tangga. Kadang-kadang rasa takut begitu kuat sehingga penderita tidak bisa bergerak. Jenis fobia ini bisa membahayakan karena serangan panik akan membuat penderita turun dari tempat tinggi dengan tidak hati-hati
7. Aerofobia: takut terbang
Seseorang dengan aerofobia takut terbang. Jenis fobia ini biasanya terbentuk setelah seseorang memiliki pengalaman buruk dalam pesawat, seperti mengalami goncangan atau melihat penumpang lain mengalami serangan panik. Rasa takut akan tetap tinggal bahkan setelah insiden tersebut dilupakan. Rasa takut terepndam tersebut bisa timbul hanya dengan menonton kecelakan pesawat di TV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar